🌫️ Pemberian Pakan Udang Vaname Menurut Umur

Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui cara pemberian pakan yang tepat untuk udang vaname ( Litopenaeus vanamei ) dengan menggunakan sitem index. Frekuensi pemberian pakan sesuai dengan DOC 0-10 empat kali, DOC 11-20 sebanyak enam kali, dan DOC 21-90 sebanyak delapan kali. Pakan yang diberikan di campur dengan probiotik starter, molase Berdasarkanhasil perhitungan retensi kadar glikogen udang vannamei selama penelitian tertinggi diperoleh pada perlakuan B (penambahan tepung limbah sayur yang difermentasi cairan rumen sapi) sebesar 30.80%, disusul perlakuan C (penamabahan tepung limbah sayur yang difermentasi cairan rumen kambing) sebesar 17.51% dan terendah pada perlakuan A PemberianCacing Tanah (Lumbricus Rubellus) Yang Diperkaya Nannochloropsis (Nannochloropsis Sp.) Terhadap Kematangan Gonad Induk Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Tersimpan di: Main Author: Bazori, BerrulAbror: Format: Thesis NonPeerReviewed Book: Bahasa: eng: Terbitan: , 2015: disebabkanoleh sisa-sisa pemberian pakan serta ekskresi atau feses dari organisme udang vaname. Hal ini sesuai dengan Primavera (1994) dalam Goddard (1996) bahwa pakan yang tidak terkonsumsi sekitar 15% dari berat pakan total pakan yang diberikan perhari, selanjutnya dari 85% pakan yang terkonsumsi, 20% akan terbuang ALMIRAMARINI, 141511133002 (2019) MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN SISTEM BUDIDAYA SEMI INTENSIF DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGEMBANGAN BUDIDAYA AIR PAYAU (UPTPBAP) BANGIL, PASURUAN JAWA TIMUR. Fakultas Perikanan dan Kelautan: Budidaya Perairan, Universitas Airlangga Surabaya. (Unpublished Pakanalami dari jenis zooplankton yang diberikan pada larva udang vannamei adalah Artemia dengan cara dilakukan pengkulturan selama 24 jam dalam wadah berupa galon aqua, baru kemudian dapat diberikan pada larva udang vannamei pada M3 - PL1, dengan kepadatan 3-4 individu /ml, pada PL 2-5 dengan kepadatan 8-10 individu /ml, dan PL 6-10 dengan 5346% dan terendah 16,15% pada udang umur 90 hari. Kelulushidupan udang tertinggi terjadi pada udang dengan pakan dan ditambahkan crude protein Zoothamnium penaei umur 90 hari dengan kecenderungan lebih tinggi dari pada yang tidak diberi crude protein yaitu 72% dan 21%. Penambahan crude protein Zoothamnium penaei pada pakan komersial sebagai Nahitulah 5 rekomendasi pakan terbaik untuk udang vaname. Pakan-pakan tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan budidaya dan umur udang. Dengan penggunaan pakan yang tepat dan teratur, pertumbuhan udang vaname bisa menjadi lebih cepat dan menghasilkan produksi udang vaname yang lebih stabil. (ira) Tonton video menarik ini: Konsekuensidari ketidaktepatan pemberian pakan yang diikuti penurunan kualitas air adalah sintasan tidak sesuai harapan yang berlanjut pada penurunan pertumbuhan biomassa udang. Oleh karena sistem budidaya udang vaname intensif menggunakan padat tebar tinggi, maka penyakit. (FAO, 2003). Pemberianpakan udang vaname secara teratur dan baik akan menghasilkan tubuh udang vaname lebih sehat dan besar. Pastinya hal tersebut menjadi salah satu capaian yang luar biasa untuk para petambak. Karena memiliki kualitas udang vaname yang baik serta menjadi salah satu daya tarik tersendiri hasil udang tambak yang berguna dan lezat untuk Pakanudang dibedakan berdasarkan bentuk dan ukuran. Selain itu juga menyesuaikan dengan kecepatan makan serta kebutuhan makan udang. Pakan udang vaname berdasar umur (SNI 01-7246-2006) (SNI). Pemberian pakan memperhatikan perilaku makan udang. Setiap stadia atau umur pemeliharaan udang, pakan yang diberikan mempunyai jenis dan ukuran berupapertumbuhan udang vaname, kualitas air, serta pemberian pakan selama proses budidaya. Sedangkan Pada umur 1-10 hari, penambahan pakan perharinya sebanyak 200 gram, 11-20 hari sebanyak yang optimal bagi kehidupan udang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kharisma dan Manan (2012) bahwa suhu optimal TgJeDHG. Feeding vannamei shrimp according to age is important to do because it is very meaningful for the growth and development of shrimp. If the shrimp are given too little feed, their growth will be hampered due to lack of if the shrimp are given too much feed, the feed will not be eaten by the shrimp and will settle on the surface of the pond and then turn into poison. To provide the right amount of feed according to the age of the shrimp, there is a formula, Mr/Mrs Farmers. Come on, read this article for more details! The Importance of Shrimp Feeding ManagementHow to Feed Vaname Shrimp According to AgeNeed Help Regarding Shrimp Cultivation Business?Calculate Feed Needs Using the Cultivation Calculator at eFarm The Importance of Shrimp Feeding ManagementSource eFishery DocumentationIn vannamei shrimp farming, feed management is the process of regulating the feeding according to the age and weight of the shrimp to maximize shrimp growth. Good feed management, especially in vannamei shrimp farming, is very important to implement because it has a high risk of cultivation. You could fail to harvest vannamei shrimp just because you miscalculated the amount and frequency of make proper feed management calculations, you can start by counting Feeding Rate FR and Feed Conversion Rate FCR. So, what are FR and FCR in vannamei shrimp farming?FR is the daily feed rate which is determined based on the average weight of the shrimp or Average Body Weight ABW and calculated based on vannamei shrimp biomass. If the FR calculation is correct, vannamei shrimp can grow optimally because their feeding is efficient. Consider the following example to calculate FRFR = Biomass x FR FeedExamplePopulation = 100,000 headsABW = 10 gBiomass = 1,000 kgFR Feed = 3,9%FR = 1,000 X 39 kg/daySo the amount of feed that you can give to 1,000 vaname shrimp with an average weight of 10 g is 39 kg/ the Feed Conversion Rate FCR is the effectiveness rate of the stocked feed. By calculating the FCR, you can see whether the feed spread is actually eaten by the shrimp or is it wasted and pollutes the pond. To calculate it, consider the following exampleFCR = Total feed that has been given kg Shrimp biomassExampleBiomass = 1,000 kg The amount of feed that has been given = 1,100 kgFCR = 1,100 1,1So, the FCR for the cycle is the FCR number for your vannamei shrimp farming is at the spread of feed that you are doing is effective. This figure also means that the shrimp biomass to be harvested is close to the weight of the feed Read Tricks for Successful Cultivation by Calculating Vaname Shrimp FCRHow to Feed Vaname Shrimp According to AgeAfter knowing the appropriate FR and FCR numbers, now is the time for you to know how to give and the type of feed that is suitable for vannamei shrimp according to their age. For more details, pay attention to the following vannamei shrimp feed table!As shown in the table above, the types of feed for vannamei shrimp are divided into 3, namely powder, granules, and pellets. The three types of feed above are classified as artificial feed, feed whose nutritional content has been directly formulated by shrimp feed vaname shrimp cultivation, artificial feed is used more often because it is more practical and makes the shrimp grow faster. Come on, see more explanation about the three types of feed!1. FlourThis type of feed is usually used for vannamei shrimp fry that are under 15 days old which weigh only in the range of g. The form of flour feed which is very fine and rich in nutrients is very suitable for shrimp fry that cannot process food properly. At that age, vaname shrimp fry have a small mouth shape and a digestive system that is not strong enough to digest larger provision of flour feed also aims to make the nutrient absorption process run better, so that vannamei shrimp growth can occur optimally. Flour feed is given to vannamei shrimp fry 3 times a Granules/CrumbleThis feed, which is larger in shape than flour, is given to vannamei shrimp fry in the age range of 16-45 days. Granules are made from coagulation of flour type feed with added nutrition. Granules can also be regarded as feed produced from the process of destroying pellet type feeds to create a smaller can give granules 4 times a day to prawns aged 16-30 days and 5 times a day to prawns that are 31-45 days PelletsPellets are given to vannamei shrimp fry that are 46-120 days old or until they enter the harvest period. Pellets have a more complex nutritional content and can make vannamei shrimp have a better weight until harvest time arrives. You can give vaname shrimp pellets 5 times a Read Types of Shrimp Feed Often Chosen by Successful Farmers! Program pemberian pakan pada budidaya udang vanname pada tambak modern merupakan langkah awal yang harus diperhatikan untuk menentukan baik jenis, ukuran frekuensi dan total kebutuhan pakan selama masa pemeliharaan. Salah satu faktor pengelolaan pakan pada kegiatan usaha budidaya udang vanname adalah teknik dan aplikasi frekuensi pemberian pakan. Untuk mencapai sasaran dalam penggunaan pakan pada budidaya udang vanname di tambak modern diperlukan pemahaman tentang nutrisi, kebutuhan nutrien dari kultivan, teknologi pembutan pakan, kemampuan pengelolaan pakan untuk setiap komoditas budidaya dan teknik aplikasi pemberian pakan. Salah satu faktor pengelolaan pakan pada kegiatan usaha budidaya udang vanname adalah teknik dan aplikasi frekuensi pemberian pakan selama masa Pemeliharaan di tambak modern mengingat padat tebar tinggi dan teknologi yang digunakan juga sangatlah kompleks. Untuk itu, para pembudidaya selalu berusaha menekan biaya produksi yang seefisien mungkin dari berbagai komponen produksi, salah satunya adalah dengan berbagai aplikasi dan teknik pemberian pakan tambahan/buatan pada budidaya udang. Kebutuhan Nutrisi Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin, dan Mineral pada udang Vanname Dalam meningkatkan produksi pada usaha budidaya udang Vannamei untuk memenuhi syarat gizi diperlukan pakan buatan, yang dimaksud pakan buatan ialah pakan yang diramu dari berbagai macam bahan. Pakan harus mengandung nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi kebutuhan ikan atau udang. Karena nutrisi merupakan salah satu aspek yang sangat penting, jika makanan yang diberikan pada ikan mempunyai nilai nutrisi yang cukup tinggi, maka tidak saja memberikan kehidupan pada ikan tetapi juga akan mempercepat pertumbuhan. Seperti halnya hewan lainnya, udang juga memerlukan nutrien tertentu dalam jumlah tertentu pula untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh dan pertahanan diri terhadap penyakit. Nutrien ini meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. a. Protein Kebutuhan udang akan protein akan lebih besar dibandingkan dengan organisme lainnya. Fungsi protein di dalam tubuh udang antara lain untuk Pemeliharaan jaringan, Pembentukan jaringan, mengganti jaringan yang rusak, pertumbuhan. Umumnya protein yang dibutuhkan oleh udang dalam prosentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Protein merupakan nutrien yang paling berperan dalam menentukan laju pertumbuhan udang. Kebutuhan udang akan protein berbeda-beda untuk setiap stadia hidupnya, pada stadis larva kebutuhan protein lebih tinggi dibandingkan setelah dewasa. Hal ini disebakan pada stadia larva pertumbuha udang lebih pesat dibanding yang dewasa. Disamping itu sumber protein yang didapatkan oleh udang juga berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan kebiasaan makan dari udang dimana pada stadia larva mereka cenderung bersifat karnivora. Makanan yang baik bagi udang Vanname adalah yang mengandung protein paling bagus minimal 30% serta kestabilan pakan dalam air minimal bertahan selama 3-4 jam setelah ditebar. Tacon, A. 1987. Sintesis protein meningkat secara intensif selama proses pematangan gonad dan tentu saja hal ini membutuhkan protein dalam jumlah dan kualitas yang cukup. Meskipun studi tentang kebutuhan protein untuk induk udang masih kurang, disarankan bahwa profil asam amino pakan hidup dapat menyediakan profil asam amino yang mendekati kebutuhan induk itu sendiri. Beberapa studi menunjukkan bahwa ada peningkatan kandungan protein ovarium yang dikaitkan dengan perkembangan telur dan pemijahan. Kandungan protein pakan untuk induk berkisar dari 50% hingga beberapa % lebih rendah dari pakan. Lemak merupakan komponen nutrisi penting yang dibutuhkan untuk perkembangan ovarium, terutama asam lemak tidak jenuh tinggi n-3 HUFA dan fosfolipid. Konsentrasi lemak dalam pakan komersial untuk induk udang berkisar 10% dan ini 3% lebih tinggi dari pakan komersial untuk jenis grower. Total kandungan lemak dalam pakan dilaporkan tidak begitu penting berpengaruh, namun diyakini bahwa pakan yang kaya akan kandungan n-3 HUFA asam eicosapentanoat=EPA dan asam docosaheksanoat=DHA ditemukan mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan ovarium, fekunditas, dan kualitas telur. Kandungan asam arachidonat 204n-6 ditemukan tinggi dalam ovarium udang dan melimpah dalam cacing darah polychaete, kerang dan simping. Asam lemak n-6 HUFAs ini sebagai prekursor hormon prostaglandin dan memainkan perananpenting dalam proses reproduksi dan pada kenyataannya banyak dijumpai bahwa pakan komersial yang diformulasikan khusus untuk induk udang masih nampak defisiensi asam arachidonat dan EPA. Rasio n-3 n-6 HUFA sekitar 31 dilaporkan menghasilkan tingkat kematangan reproduksi udang yang optimum. Kebutuhan 2% fosfolipid dalam pakan disarankan baik untuk proses pematangan induk udang dan diyakini bahwa komposisi 50% dari total lemak telur adalah fosfolipid. Sumber lemak dalam bentuk trigliserida selama proses pematangan gonad juga meningkat dalam telur, dan diyakini nutrisi ini berperan sebagai sumber energi utama dalam reproduksi dan penentu kualitas telur dan naupli. Lemak mengandung kalori hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein maupun karbohidrat, karena perannya sebagai sumber energi sangat besar meskipun kadarnya dalam makanannya relatif kecil. Fungsi lemak dalam tubuh udang antara lain -Sumber energi -Membantu penyerapan kalsium dan vitamin A dari makanan Asam lemak penting bagi udang adalah asam linolenat, asam lemak ini banyak terdapat pada bagian kepala udang, didalam tubuh udang kelebihan lemak disimpan dalam bentuk trigliserida. Disamping asam lemak essensial udang juga membutuhkan klesterol dalam makanannya, sebab udang tak mampu mensintesa nutrien itu dalam tubuh udang. Kolesterol berperan dalam proses moulting. Penambahan kolesterol di dalam tubuh udang melalui makanan akan sangat berpengaruh pada kadar kolesterol, kebutuhan kolesterol diperkirakan sebanyak 0,5%. c. Karbohidrat Berbeda dengan hewan lainnya karbohidrat dalam tubuh udang tidak digunakan sebagai sumber energi utama. Kebutuhan udang akan karbohidrat relatif sedikit. Pendayagunaan akan karbohidrat di dalam tubuh udang tergantung dari jenis karbohidrat. Secara umum peranan karbohidrat di dalam tubuh udang adalah Di dalam siklus krebs, Penyimpanan glikogen, Pembentukan zat kitin, Pembentukan steroid dan asam lemak, Kadar karbohidrat di dalam tubuh udang akan mempengaruhi kandungan lemak dan protein tetapi tidak mempengaruhi kandungan kolesterol di dalam tubuh. Kandungan karbohibrat untuk makanan larva udang diperkirakan lebih rendah 20%. d. Vitamin dan Mineral Kebutuhan udang akan vitamin relatif lebih sedikit, tetapi kekurangan salah satu vitamin dapat menghambat pertumbuhan. Tiap-tiap jenis vitamin mempunyai fungsi yang berbeda-beda, secara umum kegunaan vitamin bagi udang adalah untuk Ø Pigmentasi, peranan dari vitamin A karoten Ø Laju pertumbuhan pertumbuhan peranan dari vitamin C Kelebihan vitamin akan bersifat racun atau antagonis terhadap fungsi fisiologis udang. Sumber mineral utama bagi udang adalah air laut. Mineral dalam tubuh udang berperan dalam pembentukan jaringan, proses metabolisme, pigmentasi dan untuk mempertahankan keseimbangan osmisis cairan tubuh dengan lingkungannya. Kebutuhan udang akan unsur Ca dan P yang optimum bagi udang diperkirakan 1,2 1,0. Kelebihan mineral dalam tubuh akan dapat menurunkan laju pertumbuhan dan mengganggu pigmentasi udang. Kebutuhan mineral dan vitamin secara rinci untuk induk udang tidak diketahui, hanya sedikit studi pada vitamin A, C, dan E. Defisiensi vitamin E berkaitan dengan sperma yang abnormal pada udang putih Litopenaeus setiferus, dan perbaikan laju penetasan telur telah diamati sejalan dengan peningkatan vitamin E dalam pakan yang dikaitkan dengan kandungan yang lebih tinggi dalam telur. Hubungan positif juga diamati antara kandungan alfa-tokoferol dalam pakan dengan kualitas pemijahan induk dan penetasan naupli L. vannamei. Vitamin E juga berperan sebagai antioksidan alami dalam kuning telur. Vitamin ditemukan terakumulasi dalam ovarium udang selama maturasi, yang menyarankan adanya peran vitamin dalam pakan. Kandungan vitamin C telur udang Fenneropenaeus indicus, dipengaruhi oleh kandungan vitamin C dalam pakan. Tingginya laju penetasan dikarenakan tingginya kandungan asam ascorbat dalam telur. Vitamin D juga diduga berperan penting dalam pakan induk dikarenakan peranannya dalam metabolisme kalsium dan fospor untuk krustase. Mengenai kebutuhan mineral secara spesifik masih jarang dilakukan, kebanyakan diformulasikan dalam pakan dalam bentuk mineral campuran kalsium, fospor, magnesium, natrium, besi, mangan, dan selinium. Difisiensi atau ketidakseimbangan mineral dapat berpengaruh negatif pada reproduksi krustase dan berperan dalam resorpsi oosit, penurunan daya reproduksi dan kualitas telur. Tubuh induk udang vaname ditemukan memiliki kandungan kalsium dan magnesium yang lebih rendah juga kandungan magnesium yang lebih rendah dalam hepatopankreas, hal ini mungkin dikarenakan kombinasi defisiensi mineral-mineral tersebut dalam pakan dan hilang saat proses molting dan transfer energi pematangan gonad. Koper juga ditemukan berkurang di hepatopankreas yang diduga ditransfer ke ovarium, meskipun kandungan di dalam tubuh induk udang meningkat. Disimpulkan bahwa masih sangat diperlukan kajian dan berbagai riset dilakukan pada nutrisi mineral dalam pakan buatan untuk induk udang penaeid. Selama proses maturasi induk dibutuhkan energi pakan yang dapat menopang perkembangan sel telur induk udang betina dan sel sperma induk jantan menjadi matang. Sehingga pada tahap perkembangan telur, pakan menjadi penyumbang nutrisi yang terpenting dan esensial. Apalagi jikaablasi mata dilakukan dalam rangka untuk mempercepat maturasi induk. Selain protein, karkohidrat, vitamin dan mineral dalam pakan udang juga membutuhkan Karotenoid. Karotenoid, khususnya astaksantin merupakan antioksidan yang paling kuat dan berperan penting dalam perlindungan cadangan nutrisi induk udang dan perkembangan embrio dari kerusakan karena oksidasi. Karotenoid juga berperan sebagai agen pigmen dalam embrio dan larva bagi perkembangan kromatofor dan mata, dan sebagai prekursor vitamin A. Keberadaan karotenoid dalam pakan sebagai sumber pigmen adalah esensial diperlukan karena ketidakmampuan udang mensintesis karotenoid. Selama proses pematangan gonad, karotenoid terakumulasi dalam hepatopankreas. Selama vitelogenesis, karotenoid diangkut ke dalam hemolimpha sebagai karotenoglikolipoprotein yang terakumulasi dalam telur sebagai bagian dari protein lipovitelin. Keuntungan pemberian pakan hidup pada induk udang adalah dikarenakan ketersediaan hormon atau prekusor-prekusor yang dikandungnya. Keberhasilan pemberian biomas artemia untuk pakan induk udang dikarenakan keberadaan hormon spesifik atau rantai analog peptida dari artemia yang cocok dan dibutuhkan oleh udang. Keunggulan cacing polikaeta digunakan sebagai pakan untuk maturasi induk udang dikarenakan kandungan hormon metil farnesoat yang dapat meningkatkan kinerja reproduksi. Manajemen Pemberian Pakan Program pemberian pakan pada budidaya udang putih merupakan langkah awal yang harus diperhatikan untuk menentukan baik jenis, ukuran frekuensi dan total kebutuhan pakan selama masa pemeliharaan Adiwidjaya et al, 2005. Nutrisi dan pemberian pakan memegang peranan penting untuk kelangsungan usaha budidaya hewan akuatik. Penggunaan pakan yang efisien dalam usaha budidaya sangat penting kerena pakan merupakan faktor produksi yang paling mahal. Oleh karena itu, upaya perbaikan komposisi nutrisi dan perbaikan efisiensi penggunaan pakan tambahan perlu dilakukan guna menigkatkan produksi hasil perikanan budidaya dan mengurangi biaya pengadaan pakan, serta meminimalkan produksi limbah pada media budidaya, sehingga dapat tercipta budidaya udang yang berkelanjutan Adiwidjaya et al, 2005. Pengelolaan pakan harus dilakukan sebaik mungkin dengan memperhatikan apa, berapa banyak, kapan, berapa kali, dimana ikan/udang diberi pakan. Penerapan feeding ragim hendaknya disesuikan dengan tingkah laku kultivan, serta siklus alat pencernaan guna memaksimalkan penggunaan pakan. Selain itu juga memperhatikan hal-hal berikut ini 1. ukuran pakan yang kita berikan 2. jumlah pakan yang diberikan 3. cara pemberian pakan 4. kontrol pakan di ancho 5. sampling Yang harus diperhatikan dalam kadar pakan butiran pakan. Ukuran pakan yang diberikan harus sesuai dengan capit dan mulut udang karena sangat penting menyangkut efisiensi kestabilan yang terlalu kecil dan terlalu besar,akan berakibat rendahnya efisiensi, dan akan cepat menurunkan kualitas air. 2. Jumlah pakan. ditentukan oleh jumlah tebar,nilai SR survival rate ,ukuran udang,dan tingkat feeding ratenya,lama cek ancho, kualitas air, fasilitas, tetapi untuk udang yang berumur 1 – 30 hari masih memakai feeding program. sedangkan kelanjutannya kita menggunakan kontrol ancho, dan cek saat sampling. 3. Cara pemberian pakan. pada saat pakan no. D 0 S pemberian pakan harus dicampur dengan air agar pemberian pakan rata, cepat tenggelam, dan tidak berhaburan karena pakan no D0 pakan dibasahi bisa ditebar keliling tanggul juga bisa dengan memakai rakit tergantung luas petak dan ketrampilan anak penting pakan jangan sampai tercecer di tanggul,dan harus tertebar merata di feeding area. Hindari penebaran pakan di dead zone. Pemberian pakan diancho diberikan setelah pakan selesai ditebar keseluruhan di petak atau kolam . Frekuensi pemberian pakan, awal kita berikan 3 kali sehari , kemudian 4 kali sehari dan 5 kali sehari. Jam pemberian diberikan pkl diatas jam jangan dilakukan pemberian pakan apapun alasannya karena saat itu kondisi kualitas air menurun, suhu turun, DO turun, H2S meningkat daya racun karena pH turun dan karyawan mengantuk. 4. Kontrol pakan di ancho. ancho adalah alat komunikasi harian antara teknisi dengan udang dalam hal jumlah pakan, nafsu makan, ukuran udang,jumlah udang,kesehatan udang, sehingga ancho harus bagus dan tempatnya yang datar, dan arusnya jangan terlalu kencang. Ancho berukuran 80 x 80 x10 cm. -umur 10 hari ancho sudah diturunkan -umur 20 hari ancho sudah diberi pakan sekedarnya -umur 25 hari ancho diberi 0,3 % dikontrol 2-2,5 jam. Apabila sampai umur 30 hari belum mau makan di ancho,makan pakan harus dipotong sampai 40 % 2 hari kemudian udang sudah mau makan di ancho dan bisa dikontrol. Usahakan selang 3 – 4 hari setelah bisa dikontrol pakan bertahap dinaikkan dan dikembalikan ke porsi pada saat udang umur 30 jumlah pakan disesuaikan dengan kemampuan makan udang. Bila umur 25 hari pakan sudah bisa di kontrol 2,5 jam penambahan pakan jangan mengikuti program tetapi bisa ditambah max 10 %sehingga pada umur 30 hari kemampuan pakan udang sudah bisa seperti pada pakan diikuti sesuai kemampuan makan udang dengan lama kontrol dan persen ancho bisa dikontrol selanjutnya mencari titik belum balan dalam arti masih kurang apabila ke 5 kali pemberian pakan habis semua pada jam pakan sudah menunjukan balan bila pakan pada jam sudah tidak kondisi sudah begini penambahan bisa dilakukan per 2 hari kontrol ancho tetap 5 kali sehari. Dalam kondisi urgensi, pakan harus diperkaya dengan 1. Vitamin multi vit, vit B komplek, vit C, vit E 2. mineral Ca, P, Si, copper,zinc 3. immunostimulan B glukan 4. Probiotik Bacillus sp Pakan Sesuai Umur Udang Pakan udang ada dua macam, yaitu pakan alami yang terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga dan detritus sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk. Pakan yang lain adalah pakan buatan berupa pelet. Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diperlukan. Karena dengan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang ada tidak akan cukup yang mengakibatkan pertumbuhan udang terhambat dan akan timbul sifat kanibalisme udang. Pelet udang dibedakan dengan penomoran yang berbeda sesuai dengan pertumbuhan udang yang normal. Umur 1-10 hari pakan 01 Umur 11-15 hari campuran 01 dengan 02 Umur 16-30 hari pakan 02 Umur 30-35 campuran 02 dengan 03 Umur 36-50 hari pakan 03 Umur 51-55 campuran 03 dengan 04 atau 04S. jika memakai 04S, diberikan hingga umur 70 hari. Umur 55 hingga panen pakan 04, jika pada umur 85 hari size rata-rata mencapai 50, digunakan pakan 05 hingga panen. Kebutuhan pakan awal untuk setiap ekor adalah 1 kg, selanjutnya tiap 7 hari sekali ditambah 1 kg hingga umur 30 hari. Mulai umur tersebut dilakukan cek ancho dengan jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yang diberikan. Waktu angkat ancho untuk size 1000-166 adalah 3 jam, size 166-66 adalah 2,5 jam, size 66-40 adalah 2,5 jam dan kurang dari 40 adalah 1,5 jam dari pemberian. Untuk meningkatkan pertumbuhan udang, perlu penambahan nutrisi lengkap dalam pakan. Untuk itu, pakan harus dicampur dengan viterna plus dan poc nasa yang mengandung mineral-mineral penting, protein, lemak dan vitamin dengan dosis 5 cc/kg pakan untuk umur dibwah 60 hari dan setelah itu 10 cc/kg pakan hingga panen. No Umur Bobot gr Ukuran diet Dosis Pakan % Fekuensi pemberian x Pengamatan pada anco jam 1 Bulan 1 > 4 D-I 10 - 20 2 2 - 3 2 Bulan 2 5 - 10 D-I + D-II 6 - 10 3 2 3 Bulan 3 11- 21 D-II + D-III 4 - 6 4 1,5 - 2 4 Bulan 4 22 – 33 D-III 2 - 4 4-5 1 - 1,5 Pakan Udang • Diformulasi khusus untuk – Stadia pertumbuhan udang – Tingkatan intensif budidaya • Pakan yang seimbang – memenuhi semua kebutuhan nutrisi esensial udang Managemen pakan yang baik menghasilkan n Pertumbuhan udang yang optimal. n Perbandingan jumlah Pakan dan hasil panen FCR yang rendah. n Dasar kolam yang lebih bersih. n Kualitas air yang lebih stabil. n Biaya produksi yang rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan • Problem kualitas air DO, NH3, NO2, pH, plankton. • Cuaca panas, mendung, hujan lebat. • Kondisi bahan organik ditambak. • Temperatur Lingkungan / air. • Problem pakan attractan, terlalu keras, terlalu lunak. • Periode moulting. • Problem penyakit. Sukses melakukan budidaya udang vaname tidak lepas dari pemberian pakannya yang berkualitas. Ada aturan dalam pemberian pakan udang vaname menurut umur udang. Jika sudah sesuai, maka pertumbuhan udang vaname juga akan lebih optimal. Ada beberapa kandungan dalam pakan udang vaname yang harus terpenuhi, seperti protein, mineral, vitamin, dan karbohidrat. Oleh karena itu, sebagai peternak tambak udang vaname, Anda harus mengetahui aturan pemberian pakan untuk udang vaname. Pemberian pakan udang vaname yang tepat sesuai dengan umur udang akan sangat mempengaruhi kualitas dan percepatan pertumbuhan udang. Mari kita simak beberapa rekomendasi manajemen pemberian pakan udang 1. Pemberian pakan benur vaname umur 1 – 30 hari Pemberian pakan yang tepat untuk benur udang vaname yang berumur 1-30 hari akan memberikan pengaruh pada pertumbuhan udang. Untuk benur udang, Anda dapat memberikan pelet udang pabrikan yang memang sudah diformulasi untuk kebutuhan gizi bibit udang yang masih kecil. Anda dapat juga memberikan pakan alami udang yang berupa mikroorganisme plankton yang dapat Anda budidayakan dikolam tambak. Plankton adalah makanan yang sangat cocok untuk benih udang karena sangat mudah dicerna oleh benur. 2. Pemberian pakan udang vaname umur lebih dari 30 hari Ketika udang vaname berumur lebih dari 30 hari. Maka pemberian pakannya juga akan berbeda. Semua harus sesuai dengan hitungannya. Ada dua cara untuk menghitung pakan udang vaname yang berumur lebih 30 hari Jumlah pemberian sesuai dengan kebutuhan. Jumlah pakan ideal yang sesuai dengan pertumbuhan, rata-rata pertambahan berat harian, feeding rate, dan rata-rata berat badan udang. Pada dasarnya, pemberian pakan udang vaname yang berdasarkan kebutuhan lebih mudah dihitung karena berdasarkan realitas kebutuhan udang setiap hari. Pemberian pakan udang yang sesuai bisa Anda dapatkan melalui pemantauan secara rutin terhadap kuantitas konsumsi pakan harian udang. Juga dengan memeriksa seluruh wadah pakan yang dipasang secara khusus di tempat tertentu dalam tambak. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan nafsu makan udang vaname sehingga Anda bisa menentukan perkiraan jumlah pakan setiap hari. Pemberian pakan udang Vaname menurut umur dok Jumlah Pakan Udang Dengan Anco Anco dapat membantu Anda menghitung jumlah kebutuhan pakan udang perhari yang tepat. Anda dapat menggunakan Anco sesuai dengan luas kolam tambak udang Anda. Sebagai contoh penghitungan Anco dalam tambak dengan luas 0,8 sampai 1 hektar membutuhkan sekitar 9 Anco. Lalu, bagaimana cara memantau pemberian pakan udang dengan menggunakan anco? Lakukan penebaran pakan udang vaname pada petak-petak tambak sampai selesai. Masukkan pakan dalam anco lalu turunkan secara perlahan dalam tambak supaya pakan tidak berhamburan keluar. Jika sudah melewati waktu pemberian pakan, maka periksa pakan dalam anco. Sisa pakan dalam anco bisa Anda gunakan untuk memperkirakan jumlah pakan yang akan Anda berikan kepada udang vaname di kemudian hari. Tips Memberikan Pakan Udang Vaname Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memberikan makanan pada udang vaname agar lebih efektif Matikan kincir air sebelum pemberian pakan dengan minimal 15 menit sebelum memberi makan udang. Jangan memberikan pakan secara berlebihan, karena air bisa menjadi keruh dan memperburuk kualitas air serta menurunkan kadar oksigen terlarut. Sebarkan pakan secara merata, baik itu pakan udang tradisional atau pellet. Berikan pakan vaname sesuai dengan takaran sesuai umur udang. Pastikan Anda memberikan cukup vitamin dan mineral pada pakan udang vaname. Vitamin E, C, K dan mineral penting seperti magnesium, besi dan mangan akan membantu udang vaname tumbuh dengan baik. Memberikan Makanan Udang Vaname Sesuai Umur Pemberian pakan udang vaname sesuai umur akan membantu udang untuk berkembang dengan sehat dan tumbuh besar dengan masimal. Ternak udang Vaname Anda akan lebih tahan terhadap penyakit dan pastinya memberikan hasil panen yang optimal.

pemberian pakan udang vaname menurut umur