🦭 Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya

HakCipta: Attribution Non-Commercial (BY-NC) Format Tersedia. Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd. Tandai sebagai konten tidak pantas. Unduh sekarang. Simpan Simpan Keanekaragaman Makhluk Hidup Dan Persebarannya Untuk Nanti. 0 penilaian. 0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara) KeanekaragamanMakhluk Hidup dan Persebarannya 1. Ilmu Alamiah Dasar Cecep Kustandi 081564878877 cecepkustandi@ Asal mula kehidupan di bumi Perkembangbiakan secara seksual dan aseksual Geografi kehidupan Pembagian wilayah menurut iklim Pembagian wilayah menurut fauna Evolusi Bagaimanapersebaran dan sejarah dari perkembangan makhluk hidup? 1.3. Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan tujuan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui keanekaragaman makhluk hidup. 2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari makhluk hidup. 3. Untuk mengetahui pengklasifikasian makhluk hidup. 4. MohammadReza Pahlevi Sukma (202114500826) Sebelumnyaadmin sudah mengirimkan makalah Ilmu Alamiah Dasar tentang Keanekaragam Makhluk Hidup dan Persebarannya dalam bentuk word non file. PPT Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya Dan di bawah ini makalahnya dalam bentuk file Ms. Word. Terima Kasih Diposting oleh Unknown di 20.17. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Yangkesemuanya itu snagat menunjang dan mempengaruhi kehidupan, keanekaragaman, dan persebaran makhluk hidup yang ada di dunia ini. Ada berbagai teori mengenai pembentukan atau adany amakhluk hidup di dunia ada teori biogenesi, teori panspermia, dan teori urey. Kesemuanya itu menunjukan perbedaan pandangan mengenai asal kehidupan yang ada. KeanekaragamanMakhluk Hidup dan Persebarannya (Seri Ilmu Alamiah Dasar Bag 3) Biosfer dan Kehidupan Biosfer adalah bagian dari sistem planet bumi yang meliputi udara, tanah dan air, di mana segala kehidupan berkembang. Biosfer dapat dibagi menjadi empat lapisan yaitu atmosfer, hidrosfer, geosfer, dan antrosfer. sintesisabiotik monomerprotobionkemungkinan rna merupakan bahan genetik pertamakeanekaragaman & klasifikasi makhluk hiduppenyebaran makhluk hidup Daripenelitian berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda - tanda kehidupan atau fosil. 2.4 Keanekaragaman Mahkluk Hidup Keanekaragaman makhluk hidup/ hayati atau biodiversitas adalah keseluruhan variasi berupa bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang dapat ditemukan pada makhluk hidup. Beberapaperbuatan manusia yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup antara lain: 1. Pembabatan hutan alam, untuk jalan raya, pabrik, perumahan dan sebagainya. 2. Penggunaan pestisida, insektisida dan sejenisnya yang tidak bertanggung jawab. 3. Pembuangan limbah industri yang sembarangan. 4. keanekaragamanmakhluk hidup, yaitu terdiri dari lembar kerja siswa, instrumen penilaian kinerja dan rubrik penilaian. Instrumen performance assessment yang dikembangkan sesuai dengan indikator keanekaragaman makhluk hidup, dengan persentase tanggapan pakar 72%, validitas instrumen ≥ 0,216 dan reliabilitas instrumen 0,9. KeanekaragamanMakhluk Hidup dan Persebarannya KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul "KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA" xhj44n. Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya Biosfer dan Makhluk Hidup Biosfer adalah zona tipis di Bumi dan di atas permukaan Bumi yang tebalnya tidak lebih dari 20 km. Saat ini Bumi merupakan satu-satunya tempat di alam dunia yang diketahui terdapat kehidupan dan tempat makhluk hidup melakukan aktivitas hidupnya. Makhluk hidup selalu berinteraksi dengan lingkungannya, yang terdiri dari lingkungan tak hidup abiotik dan lingkungan hidup biotik. Biosfer terdiri dari sebagian lapisan atmosfer dan lapisan kulit Bumi. Lapisan atmosfer adalah lapisan udara di atas muka Bumi, yang membungkusnya dengan gas-gas dan terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu ionosfer +80 km di atas muka Bumi, stratosfer 16-18 km di atas muka Bumi, troposfer 0-16 km di atas muka Bumi. Sampai saat ini, baru diketahui hanya di lapisan troposfer makhluk hidup bisa beraktivitas. Troposfer adalah lapisan dinamis yang terdapat uap air yang dapat membentuk awan dan hujan secara periodik. Sedangkan lapisan kulit Bumi terdiri dari dua bagian, yaitu litosfer dan hidrosfer. Litosfer merupakan bagian yang padat dari lapisan kulit Bumi. Sedangkan hidrosfer merupakan bagian yang cair dari lapisan kulit Bumi. Jadi makhluk hidup tinggal dan beraktivitas di kedua lapisan bumi tersebut. Makhluk hidup hanya dapat beraktivitas pada lapisan troposfer dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer. Oleh karena itu, ketika lapisan tersebut disebut dengan lapisan biosfer. Sel Sebagai Unit Kehidupan Sel Sebagai Unit Kehidupan Sel merupakan unit kehidupan, baik dari segi struktural, pertumbuhan, reproduksi, hereditas, dan fungsional. Sel sebagai unit struktural maksudnya adalah sel merupakan satuan terkecil penyusun tubuh organisme. Organisme multiseluler, tubuhnya dibangun oleh banyak sel yang diperoleh darin pembelahan mitosis berulang-ulang sebuah sel tunggal monoseluler yang disebut zigot. Zigot dihasilkan dari peleburan sel kelamin sel benih jantan dan betina. Karena dari sel kelamin dapat dihasilkan individu baru, sel dikatakan juga sebagai unit produksi. Masing-masing sel kelamin sel kelamin jantan dan sel kelamin betina membawa materi genetik genom sebagai penentu sifat karakter yang akan diwariskan kepada turunannya individu baru. Di dalam masing-masing sel penyusun tubuh makhluk hidup terselenggara semua aktivitas kehidupan, baik pada organisme uniseluler, organisme yang selnya bergabung membentuk koloni dan pada organisme uniseluler. Pada organisme uniseluler, seluruh aktivitas hidup dilaksanakan oleh sel tersebut. Pada organisme yang berbentuk koloni belum tampak diferensiasi fungsi yang jelas dari masing-masing sel penyusun koloninya. Sedangkan organisme multiseluler terdapat diferensiasi fungsi untuk menjalankan aktivitas kehidupan. Agar dapat melaksanakan seluruh aktivitas hidup, sel harus memiliki bagian-bagian utama, yaitu membran plasma, protoplasma cairan sel atau sitoplasma dengan seluruh organel-organel sel yang terdapat di dalamnya, dan nukleus yang mengandung materi genetik genom. Reproduksi Sel Reproduksi Sel Reproduksi sel dapat diartikan sel memperbanyak diri, baik yang terjadi pada organisme tingkat sel uniseluler maupun yang terjadi pada sel-sel penyusun tubuh organisme multiseluler. Reproduksi sel dapat dibedakan atas amitosis, mitosis, dan meiosis. Amitosis adalah pembelahan langsung tanpa melalui tahapan. Pada amitosis, mula-mula nukleus membelah kemudian diikuti pembagian sitoplasma dari sel induk, dan dari satu sel induk bisa terbentuk dua sel baru atau lebih. Sedangkan mitosis adalah pembelahan sel melalui beberapa tahapan utama yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Mitosis ditujukan untuk memperbanyak sel, biasanya terjadi pada proses pertumbuhan individu dan perbaikan pengganti sel-sel tubuh yang rusak. Kemudian meiosis adalah pembelahan sel yang bersifat reduksi dari sel yang diploid menjadi sel haploid terjadi penurunan jumlah kromosom sel anak menjadi setengah jumlah kromosom sel induknya, dan dari satu sel induk menjadi empat sel anak. Meiosis terdiri dari dua tahap pembelahan yaitu meiosis I dan meiosis II. Meiosis I terdiri dari profase I yang terbagi lagi menjadi 5 fase yaitu leptonema, zygonema, pakhinema, diplonema, dan diakinesis. Reproduksi Makhluk Hidup Proses yang dilakukan oleh makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru keturunan dari jenisnya dinamakan reproduksi perkembangbiakan. Tujuan reproduksi adalah untuk mempertahankan kelestarian suatu spesies jenis makhluk hidup. Banyak cara reproduksi yang dilakukan oleh organisme. Cara-cara reproduksi tersebut dikelompokkan atas 1 reproduksi aseksual vegetatif, dan 2 reproduksi seksual generatif. Reproduksi aseksual adalah jenis reproduksi yang dilakukan oleh suatu organisme dengan melibatkan sel tubuh saja tanpa melibatkan sel kelamin. Pada hewan, perkembangbiakan seperti ini umumnya hanya dijumpai pada hewan rendah, misalnya paramaecium, amoeba, dan euglena dengan membelah diri; hydra dan ubur-ubur dengan bertunas; bintang laut dan planaria dengan fragmentasi. Pada tumbuhan reproduksi aseksual dilakukan oleh tumbuhan rendah sampai tumbuhan tinggi; misalnya membentuk spora pada algae dan lumut; tunas, umbi, rizoma pada tumbuhan tinggi. Reproduksi seksual adalah perkembangbiakan makhluk hidup yang melibatkan sel kelamin gamet. Dengan demikian, yang dimaksud reproduksi seksual bukan hanya perkembangbiakan melalui perkawinan peleburan sel kelamin jantan dan betina saja, tetapi partenogenesis pun termasuk di dalamnya. Partenogenesis adalah reproduksi seksual dimana gamet betina ovum tumbuh menjadi embrio tanpa menyatu dengan gamet jantan sperma. Partenogenesis ini dijumpai pada lebah, semut, lalat buah, dan lain-lain. Konyugasi pun dimasukkan ahli ke dalam jenis reproduksi seksual. Selain reproduksi yang berlangsung secara alami, kita kenal pula ada reproduksi buatan, baik yang dilakukan secara in vivo maupun in vitro. Reproduksi buatan biasanya dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kesejahteraannya. Misalnya reproduksi buatan yang dilakukan pada tumbuhan dan hewan ternak. 1 Reproduksi Alami pada Hewan Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual pada hewan sedikit terjadi jika dibandingkan dengan tumbuhan, dan hanya terbatas pada hewan tingkat rendah, yaitu dengan cara pembelahan sel, pertunasan “budding”, dan fragmentasi. Pembelahan Terjadi pada hewan bersel satu Protozoa, misalnya amoeba, paramaecium, dan euglena. Pertunasan budding Terjadi pada Hydra sp, ubur-ubur, dan lain-lain. Keturunan baru berkembang dari tunas yang tumbuh pada tubuh induk. Pada beberapa spesies, misalnya ubur-ubur dan Hydra sp, tunas akan lepas dan dapat hidup bebas. Pada koral, tunas tetap terikat pada tubuh induk dan menyebabkan terjadinya koloni. Fragmentasi Terjadi pada beberapa jenis cacing misalnya planaria, bintang laut, ular, dan lain-lain. Pada beberapa jenis cacing, setelah tubuh mencapai ukuran normal dewasa, secara spontan cacing tersebut terbagi-bagi menjadi delapan atau sembilan bagian. Setiap bagian akan berkembang menjadi cacing dewasa dan proses ini terulang kembali. Reproduksi seksual merupakan cara reproduksi pada hampir semua hewan mulai hewan tingkat rendah sampai hewan tingkat tinggi. Reproduksi seksual melibatkan kelenjar kelamin gonad untuk menghasilkan gamet jantan sperma dan gamet betina ovum atau sel telur. Pada umumnya reproduksi seksual terjadi melalui penyatuan sperma dan ovum saat berlangsungnya pembuahan fertilisasi, walaupun pada partenogenesis ovum dapat berkembang menjadi individu baru tanpa fertilisasi. Sperma memiliki bentuk dan ukuran yang jauh berbeda dengan ovum sehingga disebut heterogamet. 2 Reproduksi Alami pada Tumbuhan Tumbuhan juga melakukan reproduksi aseksual dan seksual, sama halnya dengan hewan. Bedanya, pada tumbuhan, semua tingkatan mulai dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi mampu melakukan reproduksi aseksual maupun seksual. Pada tumbuhan, fertilisasi dan meiosis membagi kehidupan individu menjadi dua fase atau generasi, yaitu generasi gametofit mulai dengan spora yang dihasilkan saat meiosis. Spora ini haploid dan semua sel yang diturunkannya juga haploid. Diantara sel-sel yang dihasilkan generasi sporofit mulai dengan zigot yang diploid, semua sel yang berasal dari sini yang berkembang dengan cara mitosis juga diploid. Akhirnya sel-sel tertentu akan menjalani meiosis sehingga terbentuk spora-spora, pertanda dimulai kembali generasi gametofit. 3 Reproduksi Buatan Reproduksi buatan umumnya sengaja dilakukan oleh manusia untuk menunjang kesejaheraanya. Reproduksi buatan ini dapat dilakukan secara in vivo maupun in vitro. Reproduksi vegetatif buatan sangat banyak dilakukan manusia pada tumbuhan, misalnya memperbanyak tanaman dengan stek, cangkok, menyambung, menempel, dan lain-lain. Kesemua cara ini ditujukan agar tanaman berproduksi dalam waktu yang cepat dan kualitas baik. Pada hewan ternak, reproduksi buatan in vivo dilakukan dengan mempertemukan gamet jantan dan betina tetap dalam tubuh hewan betina, tetapi dengan metode kawin suntik. Pada proses ini, sperma dari hewan jantan yang kita inginkan ditransfer ke dalam saluran kelamin hewan betina yang sedang birahi dengan sejenis alat yang mempunyai jarum suntik, sehingga disebut kawin suntik. Pada reproduksi buatan in vitro yang sangat dikenal dengan bayi tabung pada manusia, reproduksi dilakukan dengan cara menyatukan gamet jantan dan gamet betina di luar tubuh hewan yang bersangkutan, yang biasanya digunakan cawan petri, karena itulah disebut in vitro yang secara harfiah artinya di dalam gelas cawan. Setelah terjadi pembuahan dalam cawan, embrio dibiarkan berkembang sampai stadium blastula, kemudian ditransfer ke dalam rongga uterus rahim ibu. Di dalam rahim itu embrio berkembang, berimplantasi, dan menjadi individu baru seperti pada kehamilan biasa. Teknik seperti ini sering disebut bayi tabung. Asal Mula Kehidupan Berikut in adalah beberapa teori tentang asal mula kehidupan di Bumi. Teori Cosmozoa, menyatakan bahawa makhluk hidup datang di Bumi dari bagian lain alam semesta ini. Teori ini berdasarkan dua asumsi bahwa, 1 benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini dan 2 hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke Bumi. Teori Pfluger, menyatakan bahwa Bumi berassal dari suatu materi yang sangat panas, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen terbentuk senyawa Cyanogen CN. Dari senyawa ini terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup. Teori Moore, menyatakan bahwa dapat munncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorgonik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila keadaan kompleks ini tercapai akan muncullah hidup itu. Teori Allen, menyatakan pada saat keadaan fisis Bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka Bumi akan mementuk zat-zat yang difus yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup. Teori Transendental, teori ini menyatakan bahwa makhluk hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa di luar jangkauan sains. Jasin, 1997120-121. Proses Evolusi Kehidupan Perubahan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks dan bervariasi terjadi karena DNA mengalami perubahan kode genetik mutasi. Kode genetik yang paling sesuai dengan keadaan lingkungan akan mendapatkan peluang ang lebih besar untuk berkembang. Organisme yang dapat bertahan hidup di lingkungan tertentu disebut dengan adaptasi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya dapat mengembangkan populasinya, sedangkan yang tidak mampu beraptasi akan punah. Inilah yang disebut dengan seleksi alam natural selection. Keanekaragaman Makhluk Hidup Penyebab Keanekaragaman Makhluk Hidup Menurut ahli, keanekaragaman makhluk hidup terbentuk dari proses evolusi. Saat Bumi terbentuk terjadi proses evolusi kimiawi. Proses kimiawi mengubah molekul-molekul organik yang lebih besar, yang kemudian memunculkan sel pertama. Setelah waktu yang cukup lama dalam sejarah evolusi, dari sel pertama ini kemudian memunculkan organisme multiseluler pada awal era Paleozoikum. Proses evolusi ini terus berlanjut seiring dengan perubahan iklim dan pergeseran benua. Pada akhirnya sebagai hasil proses evolusi, bermunculanlah beraneka ragam makhluk hidup. Klasifikasi Makhluk Hidup Langkah pertama yang dilakukan untuk menngetahui ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, perilaku atau ciri-ciri lain dari makhluk hidup adalah identifikasi. Identifikasi yaitu menentukan nama ilmiah dan kelompok makhluk hidup sesuai dengan Kode Tatanama Internasional. Identifikasi merupakan langkah utama klasifikasi. Dengan klasifikasi keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat dipelajari dan dipahami dengan lebih mudah atau utuh. Klasifikasi makhluk hidup dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu system buatan artifisial, sistem alamiah, dan sistem filogenetik. Sistem buatan adalah pengelompokan makhluk hidup yang lebih banyak didasarkan pada ciri-ciri morfologi atau habitatnya, tetapi penggunaan ciri-ciri alami masih terbatas, sehingga kelompok-kelompok yang dihasilkan juga terbatas. Contoh 1 Klasifikasi oleh Aristoteles yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan habitat dan perawakannya menjadi 4 kelompok, yaitu; gulma atau liana, semak, perdu, dan pohon. 2 Klasifikasi oleh Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan menurut jumlah benang sari, yaitu monandrie 1 benang sari, diandrie 2 benang sari dan seterusnya. Persebaran dan Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup Persebaran Makhluk Hidup Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang persebaran organisme di muka bumi. Studi tentang penyebaran spesies menunjukkan, spesies-spesies berasal dari suatu tempat, namun selanjutnya menyebar ke berbagai daerah. Organisme tersebut kemudian mengadakan diferensiasi menjadi subspesies baru dan spesies yang cocok terhadp daerah yang ditempatinya. Persebaran organisme di bumi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sejarah geologi, dan penghambat fisik. Faktor Lingkungan Dua faktor lingkunganutama yang berpengaruh terhadp persebaran makhluk hidup adalah faktor abiotik daratan, perairan, dan lintang geografis dan biotik tumbuhan, hewan dan jasad renik mikroorganisme. Faktor Sejarah Geologi Saat dunia masih bersatu dalam bentuk Pangaea, kira-kira 200 juta tahun lalu, suatu spesies berada dalam pada daerah dan bentuk yang sama. Kemudian seiring berjalannya waktu benua-benua mulai memisahkan diri. Spesies-spesies yang awalnya hidup dalam daratan yang sama kemudian terpisah. Spesies yang terpisah tersebut masing-masing mendapatkan lingkungan yang berbeda. Spesies yang terpisah tersebut mulai beradaptasi dan mengubah bentuk dan fungsi tubuhnya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Dengan demikian karena perubahan bentuk dan fungsi tubuhnya maka terbentuklah subspesies. Faktor Penghambat Fisik Faktor penghambat fisik disebut juga penghalang geografi atau barrier isolasi geografi seperti daratan land barrier, perairan water barrier, dan penggentingan daratan isthmus. Contohnya adalah gunung yang tinggi, padang pasir, sungai atau lautan membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies. Contoh kasusnya adalah terjadinya subspesies burung finch di kepulauan Galapagos akibat isolasi geografis. Di kepulauan tersebut, Charles Darwin menemukan 14 spesies burung finch yang diduga berasal dari satu jenis burung finch dari Amerika Selatan. Perbedaan burung finch tersebut akibat keadaan lingkungan yang berbeda. Perbedaannya terletak pada ukuran dan bentuk paruhnya. Perbedaan ini ada hubungannya dengan jenis makanan. Persebaran Tumbuhan dan Hewan Garis lintang bumi lattude menunjukkan terdapatnya 4 wilayah iklim di bumi, yaitu tropis, subtropis, dingin, dan kutub. Perbedaan iklim tersebut, selain jenis tanahnya akan memberikan perbedaan jenis tumbuhan yang hidup di sana karena faktor adaptasi dengan lingkungan. Dengan ketinggian lahan dari permukaan laut sampai ke puncak gunung yang paling tinggi altitude juga menunjukkan perbedaan iklim yang mirip, yang menyebabkan pada dataran rendah sampai ke dataran tinggi didiami oleh tumbuhan yang berbeda-beda. Pada persebaran hewan lebih ditentukan oleh letak/wilayah geografis zoogeografis. Di bumi, daerah persebaran hewan zoogeografi dibedakan menjadi enam lokasi berdasarkan persamaan fauna, yaitu 1 Palearktik palearctic yang meliputi Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, dan Gurun Sahara sebelah Utara, 2 Nearktik nearctic yaitu Amerika Utara, 3 Neotropis neotropical yaitu Amerika Selatan bagian tengah, 4 Oriental meliputi Asia dan Himalaya bagian Selatan; 5 Etiopia ethiopian yaitu Afrika, dan 6 Australia australian meliputi Australia dan pulau-pulau sekitarnya. Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup Menurut suatu teori, organisme sekarang adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Evolusi kehidupan adalah suatu perubahan kehidupan menjadi bentuk kehidupan lainnya melalui suatu proses yang perlahan-lahan dan mungkin memakan waktu ratusan sampai jutaan tahun. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agregasi molekul-molekul yang ada. Bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal itu tersebut menjadi makhluk hidup bersel banyak? Salah satu dugaan ini adalah yaitu Biosfer suatu dunia kehidupan di Bumi kita ini komponennya menjadi suatu subsistem. Maka sebagai suatu subsistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energy yang tersedia dalam biosfer pula. Karena dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut. Hukum Termodinamika I Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya. Contohnya Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanis berubah menjadi energi panas. Hukum Termodinamika II Bila suatu sistem dibiarkan berdiri sendiri, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian kearah yang paling tidak teratur. Berkaitan dengan hukum I dan II tersebut, organisme akan menjadi suatu jalur arus energi. Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai suatu sistem. Kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cendrung kea rah kerusakan yang paling parah. Sebaliknya, organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dari perlakuan hukum tersebut. Organisme dapat mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri, sedangkan kemampuan ini adalah bagian dari proses evolusi. Perkembangan lain, yaitu adanya suatu kerjasama antara organisme, sehingga akan membentuk kalori. Dengan alas an yang sama pula terjadi gejala perkembangan menuju kearah pembentukan organisme bersel banyak. Kemudian berkembanglah apa yang dinamakan organisme bersel banyak seperti halnya organisme uniselluler, organisme multiselluler ini berkembang menjadi beraneka ragam organisasi lainnya. Kepustakaan Jasin, Maskoeri. 1997. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta RajaGrafindo. Purnama, Hari. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta Rineka Cipta. 0% found this document useful 0 votes150 views26 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes150 views26 pagesKeanekaragaman Makhluk Hidup Dan PersebarannyaJump to Page You are on page 1of 26 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 24 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan kepada kami sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Kealaman Dasar tentang “Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya” tepat dengan membaca makalah ini, para pembaca akan lebih memahami tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup dan Persebarannya. Kritik dan saran demi kemajuan makalah ini sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat Pengantar .............................................................................................. iDaftar Isi ....................................................................................................... Latar Belakang ........................................................................................ Rumus Masalah ....................................................................................... Tujuan ..................................................................................................... Biosfer dan Makhluk Hidup .................................................................... Asal mula kehidupan di Bumi ................................................................. 4 Kapan Mulai ada kehidupan di Bumi ............................................ 4 Asal-usul makhluk hidup ............................................................... 4 Ciri-ciri Makhluk hidup ................................................................. Kesimpulan ............................................................................................. Saran ....................................................................................................... 9DAFTAR PUSAKA ...................................................................................... 10 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Makhluk hidup di dunia ini sangatlah beragam jenisnya, baik itu tumbuhan maupun hewan. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati. Makhluk hidup dari waktu ke waktu terus berkembang dan tersebar dimana-mana. Sebagai sesama makhluk hidup kita perlu mengetahui apa dan bagaimana keanekaragaman makhluk hidup yang ada di sekitar, karena itu perlu adanya pembahasan masalah keanekaragam makhluk hidup dan persebarannya untuk memahami pengetahuannya lebih mendalam. Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut Biosfer. Biosfer sangat mempunyai manfaat dan pengaruh yang besar untuk kelangsungan makhluk hidup di bumi. Biosfer juga sangat bermanfaat untuk makhluk hidup khususnya manusia. Ilmu pengetahuan yang telah mempelajari biosfer dan makhluk hidup sangat penting dan berguna untuk saat ini maupun untuk kelangsungan masa depan. Dengan mempelajari biosfer dan makhluk hidup manusia bisa bersikap lebih baik dalam hal memelihara ekosistem, lingkungan hidup maupun eksperimen untuk masa yang akan datang, agar alam ini bisa terjaga dengan baik serta bisa dinikmati sampai masa yang akan datang. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Biosfer? 2. Bagaimana asal mula kehidupan di Bumi? 3. Bagaimana asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup? Tujuan Perumusan 1. Untuk mengetahui maksud dari Biosfer 2. Untuk mengetahui asal mula kehidupan di Bumi 3. Untuk mengetahui asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup BAB 2 PEMBAHASAN Biosfer dan Makhluk Hidup Secara etimologi Biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup habitat dari makhluk hidup. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer batuan, hidrosfer air, dan atmosfer udara Bumi. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi. Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Jika dilihat dari jenisnya biosfer sebagai lapisan yang paling kompleks memiliki 3 jenis, diantaranya sebagai berikut a. Litosfer Merupakan bagian terpenting manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat tinggal. Dalam kajiannya, Litosfer merupakan susunan batuan yang ada di dalam Biosfer dengan ciri yang berbeda sesuai dengan tingkat kedalaman yang dimiliki. Kandungan litosfer sebagai berikut Nama Kandungan Mineral Kandungan % Oksigen 47,7 % Silicon 27,7 % Alumunium 8,1 % Ferum 5 % Calcium 3,6 % Natrium 2,8 % Magnesium 2,1 % Titanium 0,6 % Hydrogen 0,1 % Lainnya 0,7 % Berdasarkan materi penyusunnya litosfer masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan Lapisan atas, merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembang biak, lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati yang disebut dengan humus. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan batuan yang disebut dengan lapisantanah liat. Lapisan bawah, merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna pembentukannya. Lapisan batuan induk, merupakan lapisan yang terdapat batuan padat sebagai penyusunnya. b. Hidrosfer Merupakan lapisan yang menutupi permukaan bumi hingga 75% meliputi lautan, danau dan es yang terdapat dalam kedua kutub. Hidrosfer berpengaruh terhadap atmosfer karena keadaan air yang menguap akan membenntuk awan yang selanjutnya akan menimbulkan hujan dan kembali ke laut lagi, siklus inilah yang menyebabkan air menjadi asin karena garam mineral pada kerak bumi mudah larut dan terbawa ke laut secara terus menerus. Gas-gas yang ada di atmosfer juga terlarut dalam hidrosfer dan yang paling penting bagi kehidupan dilaut adalah terlarutnya gas oksigen dan karbondioksida Kandungan mineral rata-rata air laut yag mudah larut 3,5% terdiri dari ION SIMBOL PERSEN BERAT Chlore Cl- 55 Natrium Na5 30,6 Sulfat S04- 7,7 Magnesium Mg++ 3,7 Calcium Ca++ 1,2 Kalium K+ 1,1 Bikardonat HCO3- 0,4 c. Atmosfer Merupakan lapisan gas yang menyelubungi bumi yang mempunyai ketebalan 4800 km terhitung dari permukaan air laut. Udara berlapis-lapis dan batas setiap lapisan ditentukan oleh peralihan temperature yang mendadak. Table seluruh lapisan udara ± 1000 km, berat jenisnya makin ke atas makin mendekati nol. Kandungan zat di atmosfer Ø Nitrogen 78% Ø Oksigen 21% Ø Gas lain termasuk CO2 dan Argon 1% Atmosfer dibagi menjadi berikut Troposfer Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, yang memiliki ketabalan 16 km pada daerah khatulistiwa, menipis hingga hanya 8 km pada kutub-kutub bumi. Lapisan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan habitat bagi seluruh makhluk hidup, karena sebagian besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer seperti iklim hujan, salju, angin dan badai. Hal ini disebabkan di lapisan ini banyak mengandung uap air. Stratosfer Lapisan ini terletak diantara lapisan troposfer dan ionosfer dengan ketinggian 16-80 km di atas bumi dengan suhurata-rata -35oC. Ciri pentingnya adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet sehingga sebgaian besar tidak akan mencapai ke permukaan bumi, serapan radiasi sinar matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan ini meningkat. lapisan ini mengandung udara kering karena tidak mengandung uap air. Ionosfer Lapisan ini terletak di diatas lapisan Stratosfer dengan ketinggian 80-800 km. pada lapisan ini terjadi aliran listrik yang kuat yang dikarenakan adanya pancaran sinar ultraviolet dari matahari, atom dari lapisan udara ini terionisasi. Lapisan yang paling terionisasi ialah lapisan Kennelly-Heaviside dan lapisan Appleton, lapisan ini sangat penting dalam komunikasi radio karena dapat dipergunakan sebagai lapisan pemantul gelombang radio. Asal mula kehidupan di Bumi Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan perubahan dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil ditemukan tertanam dalam batuan sediment. Melalui proses alami yang panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata tingkatan. Kapan Mulai ada kehidupan di Bumi Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun, namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun, dan berawal dari mahluk yang sangat sederhana. Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda - tanda kehidupan atau fosil. Asal-usul makhluk hidup Kita mengenal beberapa hipotesis tentang asal mula kehidupan. Perlu diketahui bahwa hipotesis yang dikemukakan para ahli tidak terlepas dari cara penalaran seseorang dari zaman ke zaman, oleh karena itu ada beberapa hipotesis yang agak kurang tepat kedengarannya. Namun sebaliknya, ada beberapa hipotesis yang benar bila ditinjau dari segi logika. Berikut beberapa hipotesis atau teori tentang dari mana asal kehidupan di Bumi Hidup dari Tuhan, Pendapat ni lebih dikenal dengan paham , Penciptaan Khusus yang mengandung arti bahwa Tuhan Langsung turun tangan. Ilmuwan Tidak menolak anggapan ini, tetapi semacam itu diluar taraf dan batas ilmu pengetahuan. Pendapat ini Dikenal dengan sebutan Teori Transedental, yang berpendapat bahwa semua ciptaan dari sisi “Religi“ adalah Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan itu luar jangkauan sains. Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan suatu partikel-partikel kecil. Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalaui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Teori Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi modern. Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles sampai beberapa abad kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari benda-yang dibebaskan dari pencemaran lalat tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak bukti bahwa 2000 juta tahun lalu keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara atmosfer terutama terdiri dari gas metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen, nitrogen yang sangat reaktif, yang bersenyawa sebagai oksidasi nutrida. Ciri-ciri Makhluk hidup 1. Bernapas Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara O2 dari luar dan mengeluarkan udara CO2 dari dalam tubuh. Oksigen O2 sangat diperlukan makhluk hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh atau disebut juga oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup. Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang hidup di air. Adapun nama-nama alat pernapasan selain paru-paru yakni Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara 2. Bergerak Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak terlihat. Dari geerakan itu makhluk hidup bisa berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan, terbang, dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar. 3. Makan Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. 4. Iritabilitas Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Gerak pada tumbuhan terjadi karena adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air dan sentuhan. Misalnya pada daun putri malu akan menutup bila disentuh. Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari Telinga untuk mendengar; Mata untuk melihat; Kulit untuk meraba; Hidung untuk mencium; Lidah untuk mengecap 5. Tumbuh Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel tubuh sehungga ukuran tubuh menambah dan tidak bisa mengecil kembali. 6. Berkembang Biak Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif kawin dan secara vegetatif tak kawin. Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif tak kawin. Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetative, Contoh perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas. Generatif, yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan fertilisasi, pembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh cacing, rayap, katak, lebah dll Vegetatif, yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidak meliatkan sel gamet atau sel kelamin, contoh peremangan vegetatif tunas, membelah diri, spora, umbi geragih 7. Adaptasi Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya, Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat. Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru. Adapun jenis-jenis adaptasi yakni Adaptasi morfologi penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh, misalnya katak dan itik mempunyai selaput renang pada kakinya yang digunakan untuk berenang. Adaptasi tingkah laku penyesuaian terhadap lingkungandan bentuk tingkah laku, misalnya hewan bermigrasi ke tempat yang banyak makanan. Adaptasi fisiologi penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku, misalnya berkeringat saat cuaca panas. 8. Memerlukan Suhu Tertentu Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius. 9. Mengeluarkan Zat Sisa sekresi Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh. Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu 1. Paru paru mengeluarkan CO2 2. Kulit mengeluarkan keringat 3. Ginjal mengeluarkan urine Sedangkan Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Berikut teoti-teori yang dikemukakan oleh beberapa ilmuwan dengan bukti-bukti yang ada Teori Abiogenesis Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan generatio spontanea. Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles 384–322 SM. Dengan melihat organisme di sekeliling-nya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur. Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham 1700. Ilmuwan dari Inggris ini melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu. Teori Biogenesis Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi. Teori biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah Francesco Redi 1626–1697, Abbe Lazzaro Spallanzani 1729–1799, dan Louis Pasteur 1822–1895. Ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis, seperti § Percobaan Francesco Redi Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menentang teori abiogenesis. Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar dan dua stoples. Stoples pertama diisi dengan daging dan dibiarkan terbuka, sedangkan stoples kedua diisi daging dan ditutup rapat. Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian bertelur. Untuk meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua. Kali ini stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya dalam daging. Oleh karena itu, Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk. Waktu Geologis Berdasarkan catatan geologis, bumi ini telah ada kurang lebih 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai hasil dari sebuah ledakan mahadahsyat di angkasa. Kehidupan diperkirakan mulai hadir 1 miliar tahun dan oleh para ahli percaya bahwa lautan merupakan tempat awal mula hadirnya kehidupan. Keberadaan organisme multiseluler dimulai kira-kira 600 juta tahun yang lalu pada awal masa Paleozoic. Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. Masa tersebut adalah proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik 1. Proterozoik Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sebuah fosil batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri prokariotik. Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu. 2. Paleozoik Kehidupan Kuno Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata, dan hewan vertebrata pertama, masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai dengan 600 juta tahun yang lalu. Perkembangan masa ini dimulai dengan semakin banyaknya kehadiran organisme invertebrata di lautan. Di daratan banyak terdapat tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita ketersediaan bahan bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun mulai muncul di laut. 3. Mesozoik Zaman Reptilia Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga, dinosaurus, burung, dan mamalia. Masa ini terjadi antara 250 sampai dengan 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, banyak spesies reptil dari masa zaman karbon mengalami kepunahan tanpa sebab yang pasti dan digantikan dengan jenis dinosaurus. Masa ini dipenuhi dengan jenis-jenis dinosaurus herbivora dan karnivora. Pada zaman jurasik dan cretaceous, jenis reptil yang hidup berukuran sangat besar. Beberapa jenis Sauropods, seperti Brontosaurus dan Brachiosaurus merupakan organisme terbesar yang pernah hidup di daratan bumi kita. 4. Senozoik Zaman Mammalia Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga terjadi diversifikasi tumbuhan berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya manusia sekitar 3 juta tahun yang lalu. BAB 3 PENUTUP Kesimpulan Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup habitat makhluk hidup. Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Biosfer terdiri dari Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer. Asal-usul makhluk hidup yakni meliputi Teori-teori atau hipotesis dari para ahli yang kami sampaikan. Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ahli menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada. Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat kita untuk mengetahui alam yang Tuhan ciptakan, dan telah dirasakan di kehidupan terdahulu sampai sekarang. Dengan mengetahui biosfer dan makhluk hidup yang sangat bermafaat untuk kehidupan Tuhan Ciptakan, semoga akan menambah ketaqwaan kita kepada Tuhan YME. Semoga dengan adanya makalah ini, akan membatu teman-teman dan pihak yang membaca dalam menambah ilmu pengetahuan. DAFTAR PUSTAKA Harmoni, Ati 2011. Seri Diktat Kuliah Ilmu alamiah Dasar. Penerbit Gunadarma. Rahim, Sukirman, dkk . 2014. Ilmu Alamiah Dasar. Gorontalo Ideas Publishing Aly Abdullah, Drs. dan Ir. EnyRahma. 2010. MKUD IlmuAlamiahDasar. Jakarta Aksara.

keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya